Jumat, 01 November 2013

MEMBUAT POLA BUSANA

Sebelum membuat pola dasar ada beberapa hal yang harus kita lakukan terlebih dahulu. Diantaranya adalah :

1. MENGUKUR BADAN
Sebelum membuat pola, terlebih dahulu kita harus mengukur badan orang yang akan di pola pakaiannya. Mintalah orang yang hendak diukur untuk berdiri tegak. Ikatlah pinggangnya dengan seutas tali. Ukurlah semua bagian dengan tepat. Sewaktu mengukur usahakan agar meteran tidak tertarik terlalu kencang atau terlalu kendur. Namun daripada mengukur terlalu kecil, lebih baik ambil ukuran agak sedikit besar. Karena pakaian yang kebesaran lebih mudah di kecilkan. Sebaliknya pakaian yang kekecilan atau yang ukurannya terlalu sempit lebih sulit untuk diperbesar.

Adapun bagian-bagian yang diukur dalam pembuatan busana adalah :

1. LINGKAR DADA
Diukur pada bagian dada yang paling besar. Diukur pas ditambah 4 cm. 

2. LINGKAR PINGGANG
Diukur dengan pas di sekeliling pinggang.

3. LINGKAR PINGGUL
Diukur mengelilingi pinggul yang terbesar  mengukurnya pas lalu ditambah 3 atau 4 cm. Jarak pinggang ke pinggul 18 – 20 cm.

4. PANJANG PUNGGUNG
Diukur dari batas tulang leher yang menonjol sampai batas pinggang. 

5. PANJANG TANGAN
Diukur dari pundak / pangkal lengan sampai batas panjang yang diinginkan.


2. TANDA JAHIT
Bagi pemula pemberian tanda jahit mutlak dilakukan. Tentu saja semakin terbiasa menjahit maka kita dapat memperkirakan besarnya jarak jahitan. Ada beberapa bagian baju yang tidak harus diberi tanda jahit. Misalnya sisi badan, sisi celana, atau pada keliman pinggir. Usahakan agar tanda dan garis yang dibuat bisa hilang saat dicuci. Untuk itu sebaiknya gunakan karbon jahit atau karbon jepang. Jangan sekali-kali menggunakan karbon ketik karena bekasnya tidak akan hilang. Untuk kain polos cukup beri tanda dengan menggunakan pensil atau roda gerigi (rader) tanpa karbon. Sedangkan untuk kain bercorak gunakan karbon jahit atau kapur jahit dengan warna kontras. Sedangkan untuk kain tipis (sifon, organdi), atau kain berlubang (brokat, lace) tanda jahit dibuat dengan tusuk jelujur renggang.

3. MEMOTONG KAIN
Gunakanlah gunting yang tajam. Tempelkan pola pada kain lalu semat dengan jarum pentul. Potonglah kain yang telah ditandai dengan garis. Bahan yang akan dipotong tidak boleh kusut, jika kusut setrika terlebih dahulu sebelum ditempel dengan pola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar