1. Kumai serong
Adalah kain yang dipotong serong 45 derajat, yang berguna
sebagai pelapis atau bisban. Kain dengan serat serong lebih lentur daripada
kain dengan serat lurus. Oleh karena itu kain serong dapat melapisi dengan lebih
rapi. Cara membuat kain serong adalah
dengan melipat kain secara diagonal , kemuadian memotong lipatannya. Dari
potongan tersebut ukur sesuai kebutuhan.
2. Mengenip
Adalah menggunting tepi kain sebesar 4 – 5 mm hingga 1 cm ke
arah dalam. Yang digerakkan hanya ujung gunting, agar kain yang dipotong tidak
terlalu dalam. Gunanya untuk memberikan ruang yang cukup bagi pola kain
berbentuk lengkung agar lebih rapi saat dibalik. Pola berbentuk melengkung
seperti kerung leher, saku setengah lingkaran, akan menarik setiap helai benang
dari potongan kain jika tidak dikenip. Bentuk lengkungan pun tidak akan bagus
dan rapi. Dengan dikenip lingkaran yang dihasilkan menjadi melar sehingga bebas
dari tarikan dan kerutan saat dibalik atau dilipat. Untuk hasil yang lebih baik
biasanya lingkaran yang dibalik ditindas.
3. Kampuh / stik balik
Gaun kebaya yang dibuat dari kain yang tipis, tembus pandang
(transparan), atau berlubang (brokat, lace, tule) harus dijahit dengan carah
kampuh balik (stik balik). Jika dibalik dengan cara biasa, kampuh dan tiras
jahitan akan terlihat dari luar. Cara membuat kamuh balik mudah sekali.
Pertemukan bagian bagus kain yang telah dipotong sesuai pola, jahit 1 cm dari
tanda jahit. Balikkan kain dan pertemukan bagian buruknya, jahit tepat diatas tanda
jahit. Tiras jahitan pertama akan tersembunyi di dalam. Pada bagian yang
berbentuk melengkung ada dapat di kenip sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar